Dalam rangka mengatasi degradasi lahan dan memperkuat ketahanan ekosistem laut Indonesia, khususnya di wilayah Sulawesi Tengah dan Kota Palu, Pemerintah Kota Palu akan mewujudkan Proyek SOLUSI bersama konsorsium GIZ, ICRAF, Yayasan KEHATI dan SNV.
Dalam rapat pada Hari Rabu, 4 September 2024, yang dibuka oleh Kepala Bappeda Kota Palu, Drs. Arfan, M.Si, dibahas mengenai integrasi perencanaan darat dan laut wilayah Kota Palu, isu-isu utama pengelolaan darat dan laut Kota Palu, usulan visi dan misi pokja Proyek SOLUSI untuk pengelolaan darat dan laut yang terintegrasi, serta kerangka pembentukan pokja Proyek SOLUSI.
Rapat dipimpin lebih lanjut Kepala Bidang Perencanaan, Ibu Wahyuni P., M.Pd didampingi Kepala Bidang Monitoring dan Evaluasi, Bapak Hery Susianto, SE, MM, bersama Kepala Dinas Penataan Ruang dan Pertanahan Kota Palu, Bapak Achmad Arwien Afries, ST., MT.
Bersama-sama peserta rapat menentukan visi Pokja yakni: Palu Kota Lima Dimensi yang Tangguh Bencana, Integratif dan Berkelanjutan, di mana akselerasi pengembangan ekonomi dan sosial, tata kelola pemerintah inovatif, serta ruang kolaboratif menjadi penyangga kehidupan masyarakat multi generasi.
Proyek Solusi Pengelolaan Lanskap Darat dan Laut Terintegrasi di Indonesia (SOLUSI), merupakan program strategis kerjasama Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Jerman untuk mengurangi degradasi darat dan laut di Indonesia yang menargetkan Provinsi Sulawesi Tengah, termasuk Kota Palu, sebagai salah satu wilayah percontohan.