Gambaran ini disampaikan Wakil Wali Kota Palu dr.Reny A Lamadjido, Sp, P.K, M.Kes saat membuka Rapat Koordinasi Persamaan Persepsi Penurunan Stunting Kota Palu tahun 2022.Acara yang digagas oleh Bappeda Kota Palu, dilaksanakan di ruang rapat Bappeda Kota Palu pada Selasa 25-01-2022 pukul 09.00 Wita.Hadir mendampingi Sekkot Palu Irmayanti, S.Sos, M.M, Kepala Bappeda Kota Palu Drs.Arfan, M.Si, Asisten 2 Setda Kota Palu dr.H.Husaema, M.M, Kadis Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Palu, dr.Royke Abraham.Sedangkan yang hadir lainnya para pejabat Bappeda Kota Palu, Camat, Lurah, kepala puskesmas, para tenaga kesehatan dan OPD terkait lainnya. Kegiatan yang dilaksanakan tersebut berdasarkan Perpres Nomor 72 Tahun 2021 tentang percepatan penurunan Stunting dan surat Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor KEP.10/M PPN/HK/02/2021 tentang penetapan perluasan Kabupaten/Kota Lokasi Fokus intervensi penurunan Stunting terintegrasi Tahun 2022.Sebut, Wakil Wali Kota Palu, penanganan khusus berkaitan dengan masalah stunting harus kerjasama dengan tim terpadu, kader posyandu, serta semua pihak yang terlibat dalam penanganan stunting diharapkan terus terjalin dengan baik.
Selain itu yang perlu diperhatikan adalah Analisis Situasi (Ansit) program pencegahan dan penurunan stunting adalah proses untuk mengidentifikasi sebaran prevalensi stunting dalam wilayah Kota Palu. Situasi ketersediaan program, dan praktik manajemen layanan. Analisis Situasi dilakukan untuk memahami permasalahan dalam integrasi intervensi gizi spesifik dan sensitif pada sasaran rumah tangga.Pada kesempatan tersebut diingatkan agar semua Posyandu di wilayah Kota Palu diaktifkan termasuk keterlibatan kades Posyandu. Bahkan sebagai bentuk apresiasi bagi kelurahan, termasuk kader Posyandu, para Kapus yang bisa menurunkan stunting di wilayahnya akan mendapatkan reward dari Pemkot Palu.